Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Sabtu, 22 Juni 2013

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR



A.    Latar Belakang
Kunci utama belajar adalah membaca. Mencari ilmu tanpa membaca buku adalah hal yang sulit atau bahkan mustahil. Melalui buku, manusia memanifestiskan pendidikan sebagai warisan terbaiknya. Ketika pencarian makna dan pemikiran mereka dibahasakan dalam lembar-lembar tulisan, proses regenerasi pengetahuan menjadi rantai yang tidak terputus. Sejarah perjalanan proses pemaknaan manusia terhadap dunianya melalui kerangka ilmu pengetahuan terekam melalui gambar dan tulisan. Bahkan hingga saat ini di era yang penuh dengan kemudahan teknologi semua informasi yang direkam telah membantu manusia mengembangkan peradabannya. Informasi-informasi tersebut disimpan di tempat khusus yang disebut perpustakaan.
Perpustakaan memiliki sejarah penjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan manusia, dan hingga kini masih menjadi salah satu fasilitas yang penting di setiap sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi. Peran perpustakaan sebagai sumber ilmu dan informasi menjadi perhatian utama bagi setiap lembaga pendidikan.
Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan membahas mengenai pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar. Dan menjelaskan sedikit mengenai fungsi perpustakaan, jenis dan pengelolaannya.
B.    Pengertian dan Kegunaan
Ketika kita memasuki perpustakaan, yang kita lihat pertama adalah jajaran buku dan bahan pustaka lain yang diatur secara rapi dirak buku, rak majalah maupun rak-rak bahan pustaka lain. Bahan-bahan pustaka tersebut diatur menurut suatu sistem tertentu sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk menemukan kembali bahan pustaka yang diperlukan. Akan tetapi tidak berarti jajaran buku yang diatur secara sistematis bolah disebut perpustakaan.
Banyak batasan atau pengertian yang disampaikan oleh para pakar di bidang perpustakaan. Kita dapat mempelajari pengertian perpustakaan seperti dibawah ini:
  1. Menurut kamus “ The Oxfort English Dictionary”, kata “library” atau perpustakaan mulai  digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374, yang berarti sebagai “suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan”.
  2. Pengertian perpustakaan ini pada abad ke 19 berkembang menjadi “suatu gedung, ruangan atau sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yang dipelihara dengan baik, dapat digunakan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu”.
  3. Dalam perkembangannya lebih lanjut, pengertian perpustakaan memperoleh penghargaan tinggi, bukan sekedar gedung yang berisi koleksi buku yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
  4. Pada tahun 1970, The American Library Association menggunakan istilah perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian “pusat media, pusat belajar, pusat sumber pedidikan, pusat informasi, pusat dokumentasi, dan pusat rujukan”.
  5. Dalam pengertiannya yang muthakhir, seperti yang tercantum dalam Keputusan Presiden RI nomor 11 disebutkan bahwa “ perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.
Adapun pengertian perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah yang melayani civitas akademika sekolah yang bersangkutan.
Dalam dua dekade terakhir ini perpustakaan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sekolah. Hampir di setiap sekolah mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi terdapat perpustakaan sekolah. Bahkan unit-unit perpustakaan keliling (mobile library) dari departemen pendidikan dan kebudayaan tersedia di kota-kota besar guna melayani kebutuhan para pelajar.
Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah / jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non cetakan seperti micro fish, micro film, foto-foto, film, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato (dokumenter) dan lain-lain. Oleh karena itu, perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan akademis maupun rekreasi. Bahan-bahan yang tersedia itu dapat dikelompokkan ke dalam jenis (1) reverensi, (2) reserve, (3) pinjaman.
Bahan-bahan reverensi yang biasanya ditata dalam satu ruang khusus merupakan sumber-sumber untuk fakta-fakta tertentu yang sudah baku, misalnya ensiklopedia, kamus statistik, buku tahunan, biografi, buku pegangan, atlas, indeks (tesis, disertasi, artikel ilmiah) abstrak, dan lain-lain yang sejenis.
Bahan-bahan reserve terdiri dari buku-buku, artikel-artikel atau handauts untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan tenaga pengajarnya. Ini dimaksudkan agar semua pelajar, mahasiswa yang mengikuti mata pelajaran ini dapat memperoleh akses terhadap bahan-bahan yang nerupakan bagian dari tugas-tugas materi yang dibebankan oleh pengajar. Dengan jumlah pelajar mahasiswa yang banyak, sedangkan jumlah buku atau artikel pada perpustakaan sangat terbatas, bahan-bahan reserve hanya dapat dibaca oleh seorang pelajar mahasiswa antara satu samapai dua jam.
Buku-buku dalam berbagai bidang keilmuan pada umumnya siap untuk dipinjamkan untuk jangka waktu antara dua minggu sampai satu bulan kepada pelajar-mahasiswa atau mesyarakat umum yang memiliki kartu anggota perpustakaan.
C.    Jenis-Jenis Perpustakaan Dan Fungsinya
Perpustakaan Nasional
Staf Perpustakaan Utama (PU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs Iskandar manyatakan bahwa Perpustakaan Nasional yang biasanya berkedudukan di Ibukota Negara berfungsi sebagai lembaga yang menyimpan dan melestarikan seluruh terbitan dari negara yang bersangkutan. Baik berupa karya cetak maupun karya rekam, semua terbitan tersebut dikumpulkan dan didayagunakan sebaagai bahan informasi.
Menurut Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989, pasal 3, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan fungsi:
a)      Membantu presiden dalam rangka merumuskan kebijaksanaan mengenai pengembangan, pembinaan dan pendayagunaan perpustakaan.
b)      Melaksanakan pengembangan tenaga perpustakaan dan kerjasama antara badan/ lembaga termasuk perpustakaan di dalam maupun di luar negeri.
c)      Melaksanakan pembinaan atas semua jenis perpustakaan di instasi / lembaga pemerintah maupun swasta yang ada di pusat ataupun di daerah.
d)     Melaksanakan pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan bahan pustaka dari dalqam maupun luar negeri.
e)      Melaksanakan jasa perpustakaan, perawatan dan pelestarian bahan pustaka.
f)       Melaksanakan jasa koleksi rujukan dan naskah.
g)      Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Presiden.
Perpustakaan Daerah
Di samping itu, Perpustakaan Daerah yang merupakan suatu organisasi di lingkungan Perpustakaan Nasional RI yang berada di daerah. Menurut Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI nomor 001/org/9/1990, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI, mempunyai fungsi:
  1. Mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan, pembinaan dan pengembangan perpustakaan di daerah.
  2. Mempersiapkan pembinaan dan pengembangan pada semua jenis perpustakaan di daerah.
  3. Melaksanakan jasa informasi dan rujukan (reverensi).
  4. Melaksanakan kerjasama antar perpustakaan di daerah.
  5. Melaksanakan koordinasi dan evaluasi kegiatan perpustakaan di daerah.
Perpustakaan Umum dan Keliling
Perpustakaan Umum merupakan perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (desa dan kota) diperuntukkan bagi semua golongan masyarakat, untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan sebagai sumber belajar.
Perpustakaan Umum baik yang berada di daerah tingkat II(Ibukota Kabupaten/kotamadya), di ibukota kecamatan maupun yang berada di desa, menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 1988, mempunyai fungsi:
a)      Menghimpun dan mengolah bahan pustaka dan informasi.
b)      Memelihara dan melestarikan bahan pustaka dan informasi.
c)      Mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka dan informasi, sebagai pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca bagi seluruh lapisan masyarakat.
Perpustakaan keliling berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani kebutuhan informasi masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum. Pada hakekatnya fungsi perpustakaan keliling sama dengan perpustakaan umum. Perpustakaan keliling merupakan kepanjangan layanan perpustakaan umum.
Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan mis lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangann. Biasanya perpustakaan ini berada di bawah badan, institusi lembaga atau organisasi bisnis, industri ilmiah, pemerintah dan pendidikan misalnya perguruan tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi, profesi, instansi pemerintah dan sebagainya.
Perpustakaan Sekolah
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah, yang melayani civitas akademika sekolah yang bersangkutan.
Adapun fungsinya menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/0/1981, adalah sebagai berikut:
  1. Pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tecantum dalam kurikulum sekolah.
  2. Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
  3. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktui luang (buku-buku hiburan).
Semua fungsi tersebut akan tergambar dalam koleksi perpustakaan yang bersangkutan.
Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan peguruan tinggi ini berada disuatu lembaga pendidikan, baik perpustakaan universitas, fakultas, institut dan sekolah tinggi maupun politeknik untuk menunjang proses belajar mengajar.
D.    Aspek-Aspek Pembinaan Perpustakaan Sekolah
Aspek status organisasi dan manajemen
Sampai saat ini status beberapa jenis perpustakaan, seperti perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi dan lain-lain belum jelas, khususnya tentang eselonisasinya. Hal ini mengakibatkan tidak jelas pula aspek-aspek lainnya, misalnya berapa luas gedung/ruangannya, berapa banyak pustakawannya, berapa banyak koleksinya dan lain-lain. Oleh karen itu status beberapa jenis perpustakaan masih menjadi masalah yang perlu diperjuangkan. Yang statusnya telah jelas adalah Perpustakaan Nasional RI (eselon I), Perpustakaan Daerah (eselon II), dan Perpustakaan Umum Dati II (eselon IV).
Karena status masih belum jelas maka organisasinya juga menjadi masalah sehingga organisasi perpustakaan dalam Undang-Undang Perpustakaan yang akan datang dapat disusun meliputi:
1)      Kepala perpustakaan (unsur pimpinan)
2)      Petugas tata usaha perpustakaan (unsur pembantu pimpinan)
3)      Unsur pelaksana yang terdiri atas:
Petugas pengadaan / pengolahan bahan pustaka
  1. Petugas pelayanan (sirkulasi dan referensi)
  2. Petugas penyuluhan /  pemasyarakatan.
  3. Petugas penelitan dan pengembangan.
Manajemen perpustakaan fungsi kegiatannya meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan (POAC= Planning, Organization, Actuating, dan Controlling). Dalam perencanaan kepala perpustakaan dapat menggunakan prinsip-prinsip managemen berdasarkan sasaran ( MBS atau Management By Objectives (MBO)).
Aspek ketenagaan
Keberhasilan suatu perpustakaan diukur berdasarkan tinggi rendahnya kemampuan perpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi masyarakat sekelilingnya. Untuk itu, sebuah perpustakaan dari segi fisiknya memerlukan pembinaan yang tepat yang memperhatikan perpaduan aspek lokasi gedung ruangan dan koleksi bahan pustaka agar serasi, selaras dan seimbang dengan baik. Tidak boleh terjadi alur kerja terhambat karena masalah ruang. Ini berarti bahwa petugas perpustakaan harus dapat mengatur ruang sedemikian rupa sesuai dengan kondisi yang ada. Maka dari itu dalam perpustakaan terdapat sistem pengelolaan yang sangat terstruktur agar perpustakaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhan para pengunjung.
E.     Ketrampilan Pemanfaatan Perpustakaan
  1. Ketrampilan mengumpulkan informasi yang meliputi ketrampilan (a) mengenal sumber informasi dan pengetahuan, (b) menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dsan indeks, (c) menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedia, kamus, buku tahunan, dan lain-lain.
  2. Ketrampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti (a) memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah, dan (b) mendokumentasikan informasi dan sumbernya.
  3. Ketrampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti (a) memahami bahan yang dibaca, (b) membedakan antara fakta dan opini, dan (c) menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
  4. Ketrampilan menggunakan informasi, seperti (a) memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, (b) menggunakan informasi dalam diskusi, dan (c) menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Sumber:
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/09/23/perpustakaan-sebagai-bahan-pembelajaran/

PENGGUNAAN INTERNET DALAM PENDIDIKAN



Seiring dengan melesatnya kemajuan teknologi yang terjadi di dunia, manusia menjadi semakin mudah untuk berkomunikasi satu sama lain tak peduli kapanpun atau di manapun mereka berada. Batas ruang dan waktu bukan lagi menjadi masalah untuk melakukan komunikasi dua arah bahkan lebih. Salah satu hal yang membuka gerbang komunikasi tanpa batas tersebut adalah internet.

Internet (interconnected-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani pengguna di seluruh dunia. Internet memungkinkan adanya saling tukar menukar data dan informasi antar pengguna internet di seluruh dunia. Dengan demikian, seorang pengguna internet dapat mencari informasi apapun yang dia inginkan tanpa harus mencarinya dari sumber informasi.

Banyak sekali manfaat yang didapat dari penggunaan internet, dan manfaat yang akan diterangkan disini adalah manfaat internet dalam dunia pendidikan. Pertama, dengan adanya internet, kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) bukan lagi menjadi masalah. Permasalahan sulitnya mencari informasi di perpustakaan (terutama worldwide information) dapat diatasi dengan mencarinya di internet.

Kedua, internet dapat menjadi Media kerjasama yang mudah dan efisien. Pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan dapat dengan mudah melakukan kerjasama atau kolaborasi untuk memajukan pendidikan. Internet juga merupakan media yang membantu pengguna untuk melakukan akses ke pakar. Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain.

Kemudian,  internet juga digunakan untuk kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan. Internet memungkinkan adanya komunikasi dua arah, mulai dari kantor Departemen Pendidikan, dinas propinsi, kabupaten kota, sampai ke masing-masing sekolah, dan sebaliknya. Dengan begitu, administrasi pendidikan yang mencakup lalulintas informasi pendidikan bisa dilaksanakan dengan mudah, lancar, cepat, dan lebih murah.

Namun demikian, internet-pun masih memiliki masalah dalam penggunaannya, terutama di Indonesia. Masalah pertama yaitu kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris, yang akhirnya menuntut pengguna untuk menguasai bahasa Inggris sebagai syarat mutlak untuk mengakses internet.

Masalah berikutnya yaitu internet memungkinkan pengguna untuk mencari apapun yang diinginkan tanpa ada batasan sama sekali dan tanpa pandang bulu. Di samping informasi pendidikan dan informasi lainnya yang bermanfaat, dalam internet juga terdapat hal-hal yang tidak mendidik dan tidak sesuai bagi kalangan pelajar. Tanpa adanya mind control yang kuat dari pengguna internet untuk membedakan informasi yang baik dan yang buruk, adanya internet malah bisa mendatangkan bencana bagi generasi pelajar.

Dengan demikian, internet akan sangat membantu dalam dunia pendidikan dengan adanya control dan pengelolaan yang baik dari penggunanya. Penggunaan yang benar dan sesuai sangat dibutuhkan agar internet dapat berfungsi secara maksimal dalam membantu dunia pendidikan.

Dimasa lalu telah dibentuk sistem komunikasi yang efisien dan efektif untuk menyebarkan informasi ke berbagai semua sektor di kalangan pendidikan. Desentralisasi pendidikan akan membutuhkan paradigma dan peran baru untuk administrasi pendidikan. Komponen utama dalam peran baru ini yaitu meliputi ; monitoring yang efisien, pengidentifikasian kebutuhan dan menempatkan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain untuk menghadapi kebutuhannya. Pada umumnya masalah-masalah utama pendidikan berdasarkan sistemnya, dan sekarang potensi sumber daya manusia disemua sektor tidak dimanfaatkan secara penuh. Kebanyakkan penelitian dan pengembangan yang dimulai pada masa transisi baru ini seharusnya diarahkan pada pengembangan sitem komunikasi yang memberdayakan beberapa sektor pendidikan untuk membantu pengembangan dan arah masa depan pendidikan di Indonesia.
Sistem komunikasi

Penekanan penting akan memaksimumkan sumber daya manusia disemua sektor, berarti kita akan membutuhkan sisitem komunikasi yang sangat efektif. Apabila kita merespons pada kebutuhan fokus awal seharusnya lebih berdasarkan penerimaan informasi daripada penyebaran informasi. Hal ini hampir memutarbalikan peran jika dibandingkan dengan peran komunikasi administrasi pendidikan yang dulu.

Penelitian mengenai pengembangan sekolah secara jelas menunjukan salah satu cara yang paling efektif bagi sekolah yang ingin berkembang secara mandiri yaitu lewat berbagi (sharing) informasi dan ide-ide. Salah satu dukungan yang terbesar untuk pengembangan pribadi dan profesi kepala sekolah yang memanfaatkan proses pembaharuan yaitu komunikasi yang terbuka dan mendukung melalui forum rutin kepala sekolah. Melalui penyampaian masalah secara kolektif diantara rekan seprofesi sudah menghasilkan solusi yang efektif dan dapat direalisasikan.

Masukan (input) dan kontribusi langsung dari para pemegang peran (stakeholders) yang lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para pemegang peran (stakeholders). Lagipula kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi komunikasi terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang.

Oleh karena adanya prioritas yang tinggi untuk membangun fasilitas komputer diseluruh sekolah-sekolah di Indonesia dan adanya jarak yang cukup jauh antara sekolah provinsi di Indoesia, sepertinya Internet pilihan yang cukup baik untuk mengembangkan komunikasi antar sekolah, Kanwil, Kandep, dan DEPDIKNAS yaitu dapat dilakukan lewat Internet. Beberapa sekolah telah mengambil inisiatif untuk membangun fasilitas mereka sendiri. Berdasarkan langkah yang sudah ada ini, dan membiarkan hal itu berkembang sendiri yaitu tetap konsisten akan kebutuhan belajar siswa kita, maka Internet sebagai strategi yang sesuai untuk menjadi medium komunikasi yang sah.
Internet dalam belajar dan mengajar (7 tahun kemudian - Membaca!)

Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di Internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi dari para penemu system yang pertama. Internet awalnya diciptakan untuk kebutuhan system pertahanan militer supaya dapat didesentralisasikan sehingga dapat mengurangi resiko kerusakkan total, mungkin saja hal inibisa terjadi apabila sistem sentral komputer utama dimusnahkan.

Internet juga dapat didesentralisasikan dan diberdayakan. Dengan menggunakan internet kita dapat mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan sedang berkembang secara cepat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara masing-masing atau secara massa yang dapat dilakukan dimana saja diseluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kita dapat menyebarkan (publish) informasi yang bisa di akses dari mana saja di seluruh dunia dalam waktu singkat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara langsung (real time) melalui telepon dan unit video processing. Kita bisa melakukan "chat" melalui jaringan gratis "chat" yang sangat luas yaitu mIRC.
Bagi para guru internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih:

    Pengembangan Profesional
        (a) Meningkatkan pengetahuan
        (b) Berbagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen
        (c) Bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri
        (d) Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secra langsung
        (e) Mengatur komunikasi secara teratur
        (f) Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik local maupun     internasional.

    Sumber bahan mengajar :
        (a). Mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru
        (b). Bahan baku & bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran
        (c). Mengumumkan dan berbagi sumber. Sangat tingginya popularitas / sangat tingginya minat untuk meningkatkan siswa lebih terfokus belajar.

Untuk siswa Internet menawarkan kesempatan untuk;

    Belajar sendiri secara cepat :
        (a). Meningkatkan pengetahuan
        (b). Belajar berinteraktif
        (c). Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
    Memperkaya diri :
        (a). Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain
        (b). Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia

Bagaimana dengan Searching the Internet?

Terus-terang, kalau siswa/i memakai Internet di dalam waktu belajar, gurunya harus sangat berpengalaman untuk menggunakan waktu dengan hemat agar menghasilkan pelajaran yang baik. Mungkin Internet bisa dipakai dengan cara ini setelah guru-guru sudah cukup berpengalaman. Saya pernah memakai Internet untuk mengajar tetapi tujuan pelajaran dan kegiatan siswa/i harus jelas dan dimonitor terus.

Untuk guru Internet juga bisa menghabiskan banyak waktu dan uang kalau kita tidak membuat sistem yang baik dari awalnya. Maksud saya, daripada semua guru cari informasi yang sama dan menghabiskan waktu masing-masing, penting sekali bila kita membuat pusat informasi tentang situs yang bagus dan relevan. Kalau sudah ada pusat informasi guru hanya perlu kirim e-mail ke pusat dan minta URL (Universal Resource Locator - alamat homepagenya). Jadi, cuma satu orang yang mencari (lebih hemat) dan informasi ini bisa dipasang di halaman "links informasi" di Website pusatnya supaya kalau guru lain cari informasi bisa cek disitu dulu.

Sesuai dengan yang sudah sering dikatakan, sebaiknya semua siswa/i di Indonesia dapat pengalaman memakai komputer dan Internet. Kebanyakan mengenai Internet dan cara membuat homepage misalnya kita dapat mengajar dengan komputer tanpa sambung ke Internet. Kalau kita ingin membuat program keterampilan komputer biayanya bisa dinaikkan sesuai dengan ongkos bila siswa/i menggunakan waktu di Internet (sharing) dalam programnya. Lebih baik siswa dapat kenalan Internet saja di sekolah dan melanjutkan kemampuan sendiri di Warung Internet. Di banyak sekolah yang belum punya fasilitas Internet siswa/inya sudah lama memakai Internet dan pengalamannya juga banyak. Pengalaman mereka bisa digunakan untuk membantu guru atau pustakawan untuk belajar mengenai Internet. Dengan teknologi baru ini sebaiknya kita mengunakan semua kemampuan SDM di sekolah.

Sumber:
http://radityopradana.blogspot.com/2011/10/penggunaan-internet-dalam-dunia.html

my

Source: Widget Kupu-Kupu Terbang | All Zone™ http://ipopxindonesia.blogspot.com/2011/10/widget-kupu-kupu-terbang.html#ixzz2T3loaUgH

MY

Source: Widget Kupu-Kupu Terbang | All Zone™ http://ipopxindonesia.blogspot.com/2011/10/widget-kupu-kupu-terbang.html#ixzz2T3loaUgH