Minggu, 28 April 2013

KEJUJURAN DALAM UN 2013 MENJADIAN KELULUSAN YANG BERKUALITAS


     

   Sudah menjadi rahasia umum bahwa kelulusan 100 persen menjadi target dan pengukur keberhasilan kinerja dinas pendidikan kabupaten/kota. Beberapa pengamat pendidikan mencatat upaya mencapai harapan itu di beberapa daerah dilakukan melalui proses yang tidak mendidik. Kejujuran pelaksanaan di sebagian daerah ditengarai tidak dijunjung tinggi. Sebagian pendidik dan orang tua di beberapa daerah yang menyesalkannya. Pendidikan, yang mengikuti pengajaran guru, selama hampir tiga tahun dengan penerapan kedisiplinan, ketekunan, dan kejujuran, tiba-tiba menjadi tidak berarti di akhir masa pendidikan dan pengajaran.

A.   Prosedur Standar Pengawasan

     Setiap ruang ujian diawasi oleh dua orang pengawas ruang yang berasal dari sekolah lain atau pengawas silang. Pengawas ruang menjelaskan ke siswa 15 menit sebelum pelaksanaan ujian dan mengingatkan pentingnya penulisan data pribadi, kode sekolah, dan mengingatkan untuk tidak membawa alat elektronik kedalam ruang, melakukan dengan jujur dan mengingatkan akan berakhirnya waktu ujian, lima menit sebelum berakhir. Pada UN SMA/MA dan SMK yang baru lalu, terdapat satu orang pengawas satuan pendidikan dari perguruan tinggi. Selain pengawas ruang dan siswa, orang lain tidak diperkenankan masuk, dan karenanya tulisan “Dilarang masuk selain peserta ujian dan pengawas” Ditempel di bagian depan setiap ruang.

        Pengawas ruang tidak diperkenankan membawa telpon seluler. Di dalam POS tertulis sanksi bagi siswa dan pengawas ruang yang melanggar. Selain itu, untuk menghindari menyontek terdapat lima tipe soal: A, B, C, D, E, untuk SMA/MA dan SMK atau empat untuk SMP/MTs di setiap pelaksanaan ujian. Dan setiap hari, denah tipe soal yang disediakan menyertai soal ujian, berubah. Perubahan denah tempat duduk disebutkan menyebabkan kegelisahan siswa terutama pada hari pertama penyelenggaraan UN. Kelancaran dan keamanan pelaksanaan ujian dipantau oleh satuan pengawas pendidikan atau lebih dikenal dengan pengawas independen dan petugas dari kepolisian.

B.   Pemicu kekurangan


       Tingkat kelulusan 100 persen adalah alasan klasik. Dengan komposisi gabungan nilai rapot untuk mata pelajaran yang diuji secara nasional dan ujian sekolah (US) sebanyak 40 persen dan UN 60 persen, siswa telah menabung nilai demi kelulusannya. Faktor lain yang berkembang kemudian adalah, selain tingkat kelulusan juga nilai UN yang tinggi. Ada target bahwa perbedaan nilai antar siswa semakin kecil. Tentu adalah bangga bagi suatu sekolah jika terdapat siswa yang memperoleh nilai UN tertinggi. Target yang semestinya menjadi salah satu motivasi bagi sekolah untuk membekali siswa lebih baik dan siap dalam UN, tidak jarang berujung pada upaya membantu siswa dalam pelaksanaan ujian. Pembentukan karakter menjadi salah satu ciri pendidikan akhirnya menjadi impian saja. Pengalaman siswa dengan kondisi demikian secara bersama-sama dengan teman sekelas, dengan teman sesekolah, dan dengan teman semua sekolah lain di daerahnya, dan di daerah dan di kabupaten dan provinsi lain akan menanamkan keyakinan yang salah bagi siswa-siswa. Tindakan yang dilakukan oleh sebagian guru pengawas, dan/ atau pengawas satuan pendidikan, dan/ atau pihak-pihak lain pada kondisi seperti ini tentu akan diamini siswa sebagai hal yang positif, suatu bentuk tanggung jawab dan solidaritas pihak lain yang tinggi, dan celakanya jika diakui sebagai bentuk kegiatan yang mulia.

    Jika UN 2013 berjalan dengan jujur, maka nilai UN mampu menjawab pertanyaan seberapa besar perbedaan pengajaran yang dilakukan diseluruh negeri. Data ini tentunya diperlukan sebagai bekal peningkatan sebagian sekolah di sebagian daerah. Banyak manfaat yang dapat dipetik baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota, sekolah dan masyarakat sekitar dalam peningkatan pengajaran di sekolah- sekolah yang belum memenuhi standar yang ada. Namun jika data yang diperoleh tidak benar, para pemangku kepentingan, termasuk perusahaan dan masyarakat luas tidak dapat berperan serta dalam meningkatkan pendidikan dan pengajaran dengan jitu pada sekolah yang seharusnya membutuhkan.


Sumber: 


http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Ujian%20%28Nasional%29%20Kejujuran&&nomorurut_artikel=576

0 komentar:

Posting Komentar

my

Source: Widget Kupu-Kupu Terbang | All Zone™ http://ipopxindonesia.blogspot.com/2011/10/widget-kupu-kupu-terbang.html#ixzz2T3loaUgH

MY

Source: Widget Kupu-Kupu Terbang | All Zone™ http://ipopxindonesia.blogspot.com/2011/10/widget-kupu-kupu-terbang.html#ixzz2T3loaUgH